Meskipun Apple Inc tidak secara resmi merilis iPhone ke Indonesia, ternyata iPhone tetap saja diburu para penggemarnya. Mereka yang rata-rata sudah percaya dengan kehandalan produk buatan Apple, tetap menanti ponsel yang punya fitur khas itu. Terbukti, pasca unlocking berhasil -iPhone awalnya dikunci dengan layanan Cingular AT&T Amerika-, iPhone ‘tak resmi’ ini kemudian beredar ke seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, pengguna iPhone selain bisa mendapatkan dari pusat perdagangan ponsel seperti Roxy, juga bisa memperoleh lewat pembelian di internet atau menitip kolega di luar negeri.
Menariknya, meski dibilang unofficial alias tak resmi, iPhone ini malah banjir aplikasi dibanding iPhone resmi. Ada aroma aneh disini karena Apple seolah menutup pintu bahwa sebenarnya iPhone bisa didukung dengan beragam aplikasi. Tapi disisi lain, pengembang pun getol membuat aplikasi yang dibutuhkan para pengguna iPhone. Mirip dengan ponsel dengan sistem operasi Symbian atau Windows Mobile, aplikasi di atas iPhone pun ada yang gratis ataupun berbayar lewat transaksi maya. Dari kacamata pengguna iPhone di Indonesia, kemungkinan penambahan aplikasi ini tentu melegakan karena iPhone bisa dimanfaatkan lebih dari sekadar fitur bawaannya. Tapi tentu saja bukan tanpa resiko, karena sebagai produk unofficial tak ada otorisasi jaminan atas barang yang dibeli dari Apple. Jatuh cinta pada produk Apple yang terkenal bandel namun artistik seakan menutupi kekhawatiran saat memutuskan membeli iPhone.
Nah, di edisi kali ini, Gandi selular membahas lebih dalam mengenai iPhone, lengkap dengan latar belakang pertarungan antara iPhone official dan iPhone unofficial. Di bagian berikutnya akan disajikan mengenai fitur iPhone bawaan, dan fitur yang ditambahi dari penyedia aplikasi iPhone. Yang tak kalah menarik, pengalaman pengguna iPhone di Indonesia yang ternyata begitu antusias menggunakan produk ponsel Amerika ini.
0 comments:
Post a Comment